Jalinan Ayat untuk Bumi: Munāsabah Qur’an Sebagai Moral Idea di Tengah Krisis Ekologis
DOI:
https://doi.org/10.54801/6em14p59Keywords:
Munāsabah, Bumi, Moral Idea, EkologiAbstract
Penelitian ini bertujuan mengkaji ayat-ayat ekologi dalam al-Qur’an melalui pendekatan munāsabah sebagai upaya merumuskan prinsip moral Qur’an yang relevan dengan krisis ekologi kontemporer. Pentingnya penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa degradasi lingkungan global menuntut paradigma etis baru, dan al-Qur’an dapat menjadi sumber normatif dalam membangun kesadaran ekologis umat manusia. Metode penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan library research. Data dikumpulkan melalui telaah ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan tema lingkungan serta literatur tafsir klasik dan kontemporer kemudian dinalisis dengan metode munāsabah makna, guna menemukan keterkaitan makna antar-ayat yang membentuk kerangka moral lingkungan. Temuan utama penelitian ini menemukan adanya munāsabah makna antara QS. al-Rūm (30:41), QS. al-A‘rāf (7:56), dan QS. al-Raḥmān (55:7–9) yang membentuk kerangka ekoteologis Qur’an. Temuan utama menunjukkan bahwa kerusakan ekologis merupakan konsekuensi moral-spiritual dari ulah manusia yang mengabaikan amanah kekhalifahan dan prinsip mīzān. Bagian implikasi penelitian ini menegaskan bahwa konservasi lingkungan dapat dipandang sebagai ibadah sekaligus dasar kebijakan berkelanjutan melalui integrasi nilai Qur’an dalam pendidikan, regulasi publik, dan dakwah ekologi. Keaslian dan nilai penelitian ini terletak pada penggunaan pendekatan munāsabah makna yang jarang diaplikasikan dalam studi ekoteologi, sehingga menghasilkan kerangka moral Qur’an yang aplikatif bagi konservasi dan kebijakan ekologis kontemporer
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Muhamad Fajar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


